KabarIndonesia -
Krem pemutih kulit yang menjanjikan warna kulit lebih terang, di
banyak negara Afrika dan Asia adalah produk kosmetik yang terlaris
dijual. Tapi pemakaian krem pemutih kulit terlalu sering juga berdampak
bagi kesehatan.
Sejak lebih dari 20 tahun pakar dermatologi
Perancis Khadi Sy Bizet menentang penggunaan krem pemutih kulit. Di
Paris, dokter yang berasal dari Pantai Gading itu menspesialisasikan
diri untuk kecantikan perempuan Afrika. Perempuan yang mukanya dipenuhi
bercak-bercak hitam atau tiba-tiba dipenuhi jerawat, atau perempuan
yang kulitnya tiba-tiba tampak bergaris-garis dan kaku sebagai dampak
berkelanjutan penggunaan krem pemutih, menjadi pasien yang dirawat Sy
Bizet. Dokter kulit yang juga memiliki kulit bewarna gelap itu
menjelaskan, mengapa pemakaian produk pemutih kulit dapat merusak
kesehatan
"Perempuan Afrika memakai kortison, karena dalam penggunaan
jangka panjang kortison dapat merusak lapisan atas kulit. Dan jika
dokter menulis kortison sebagai resep, penggunaannya pun hanya untuk
waktu singkat untuk menghindari efek tersebut.Tapi perempuan Afrika
justru mencari efek sampingan ini walaupun hal itu merusak
kesehatannya. Orang-orang sering lupa bahwa krem dapat meresap ke dalam
darah. Kortison sebetulnya adalah obat peredam rasa sakit yang keras
dosisnya."
Dan penggunaan kortison untuk jangka panjang dapat
menyebabkan bahaya besar, jika melalui darah, bahan ini sampai ke
tubuh. Perempuan dapat menderita diabetes, tekanan darah tinggi atau
menderita penyakit akut lainnya yang sepanjang hidupnya harus dirawat
dengan obat-obatan. Demikian dikatakan pakar dermatologi Sy Bizet. Bahan
keras lainnya yang sering terkandung dalam krem pemutih adalah
hydrochinon. Bahan kimia yang dulunya digunakan di kamar gelap dalam
dunia fotografi. Cukup lama hydrochinon sempat dikenal sebagai sarana
manjur menghilangkan bercak di kulit. Meski demikian penggunaan secara
sering hydrochinon dapat menimbulkan efek sampingan seperti kulit
menjadi bebercak merah, terbakar dan gatal-gatal pada kulit. Juga ada
kecurigaan hydrochinon dapat menimbulkan tumor. Oleh sebab itu sejak
tahun 2001 Uni Eropa melarang penggunaan hydrochinon pada produk-produk
kosmetik.
Selain bahan kimia ada pula produk krem pemutih yang
mengandung raksa. Bahan yang tergolong memiliki kadar racun tinggi ini,
dapat menyebabkan kerusakan parah pada organ tubuh sampai menimbulkan
kematian. Raksa juga terkandung pada sabun-sabun yang dijual di Afrika.
Semua produk ini harus digunakan setiap hari, jika tidak, warna kulit
akan kembali menjadi gelap, yang merupakan warna kulit aslinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar